Sistem Evaluasi

 

Nama              : Tri Nurhafuza

NIM                : 11901016

Kelas               : 4G PAI

Makul             : Magang 1

SISTEM EVALUASI

Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema). Pengertian sistem secara bahasa adalah adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi sistem menurut beberapa pendapat, sebagai berikut :

Ø  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem juga diartikan sebagai susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. KBBI juga mendefinisikan pengertian sistem sebagai sebuah metode.

Ø  Menurut Sutarman, sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses pencapaian suatu tujuan utama.

Ø  Menurut Sutabri, sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Ø  Menurut Fatansya, sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses tertentu.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Sedangkan evaluasi, merupakan saduran dari bahasa Inggris "evaluation" yang diartikan sebagai penaksiran atau penilaian. Evaluasi dapat juga di artikan sebagai suatu proses sistematis dalam memeriksa, menentukan, serta membuat suatu keputusan atau menyedia kan informasi terhadap program yang sudah  dilakukan dan sejauh mana sebuah program telah  tercapai.

Definisi evaluasi menurut beberapa pendapat, sebagai berikut :

Ø  Menurut Wrightstone, evaluasi adalah penaksiran atau perkiraan terhadap pertumbuhan serta  kemajuan ke arah tujuan atau nilai-nilai yang sudah ditetapkan.

Ø  Menurut Raka Joni, evaluasi adalah suatu proses untuk mempertimbangkan sesuatu barang atau objek , hal atau gejala dengan mempertimbangkan beragam faktor yang kemudian di sebut dengan  Value Judgment.

Ø  Menurut Stufflebeam, dkk, evaluasi sebagai “The process of delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision alternatives”. Yang  artinya, dalam evaluasi terdapat beberapa unsur yaitu sebuah Proses (Process), Perolehan (Obtaining), Penggambaran (Delineating), Penyediaan (Providing), Informasi yang Berguna (Useful Information) dan Alternatif Keputusan.

Ø  Menurut Nurkancana, bahwa evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal.

Ø  Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), evaluasi adalah suatu penilaian dimana penilaian tersebut di tujukan terhadap  orang yang lebih tinggi ataupun  yang lebih tahu kepada orang yang lebih rendah, baik itu dari sisi  jabatan strukturnya atau orang yang lebih rendah keahliannya. Evaluasi merupakan  suatu proses penelitian secara  positif dan negatif atau juga gabungan dari keduanya.

Dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses menetukan nilai untuk suatu hal atau objek yang berdasarakan pada acuan-acuan tertentu untuk menentukan tujuan tertentu. Evaluasi lebih bersifat melihat ke depan daripada melihat kesalahan kesalahan yang ada  di masa lalu, serta ditujukan untuk  upaya peningkatan kesempatan demi keberhasilannya suatu program. Dengan demikian misi dari evaluasi tersebut adalah untuk perbaikan atau penyempurnaan di masa yang mendatang atas suatu program. Evaluasi sangat berguna serta mempunyai banyak manfaat karena kita dapat  mengetahui tingkatan sesuatu sebagai penilaian terhadap apa yang telah dilakukan dan juga  apa yang akan dilakukan.

Evaluasi dapat mendorong siswa untuk lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, optimalisasi sistem evaluasi memiliki dua makna, pertama adalah sistem evaluasi yang memberikan informasi yang optimal. Kedua adalah manfaat yang dicapai dari evaluasi. Manfaat yang utama dari evaluasi adalah meningkatkan kulitas pembelajaran dan selanjutnya akan terjadi peningkatan kualitas pendidikan. Hal tersebut menunjukkan bahwa keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar yang dicapai. Di sisi lain evaluasi pada program pembelajaran membutuhkan data tentang pelaksanaan pembelajaran dan tingkat ketercapaian tujuannya. Kondisi yang demikian tidak hanya terjadi pada jenjangpendidikan tinggi, tetapi juga terjadi di jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Keberhasilan program pembelajaran selalu dilihat dari aspek hasil belajar, sementara implementasi program pembelajaran di kelas atau kualitas proses pembelajaran itu berlangsung jarang tersentuh kegiatan penilaian. Dengan demikian evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak disadari, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri dihadapan cermin apakah penampilannya sudah wajar atau belum, sampai pada hal-hal yang lebih besar dalam kehidupan manusia.

Menurut Sudirman N, dkk, berikut ini merupakan tujuan penilaian dalam proses pembelajaran :

Ø  Mengambil keputusan tentang hasil belajar.

Ø  Memahami siswa.

Ø  Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.

Evaluasi adalah suatu kegiatan yang disengaja dan bertujuan. Kegiatan evaluasi dilakukan dengan sadar oleh guru dengan tujuan untuk memperoleh kepastian mengenai keberhasilan belajar siswa dan memberikan masukan kepada guru mengenai apa yang dia lakukan dalam kegiatan pengajaran. Dengan kata lain, evaluasi yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui bahan bahan pelajaran yang disampaikan apakah sudah dikuasi oleh siswa ataukah belum. Selain itu, apakah kegiatan pegajaran yang dilaksanakannya itu sudah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.

            Evaluasi yang sudah menjadi pokok dalam proses keberlangsungan, pendidikan maka sebaiknya dikerjakan setiap hari dengan jadwal yang sistematis dan terencana. Guru dapat melakukan evaluasi tersebut dengan menempatkannya secara satu kesatuan yang saling berkaitan dengan mengimplementasikannya pada satuan materi pembelajaran. Bagian penting lainnya yaitu bahwa guru perlu melibatkan siswa dalam evaluasi sehingga secara sadar dapat mengenali perkembangan pencapaian hasil belajar pembelajaran mereka, Sehingga salah satu komponen dalam pelaksanaan pendidikan. Evaluasi mempunyai beberapa fungsi.

Menurut Nana Sudjana menjelaskan bahwa, evaluasi berfungsi sebagai berikut :

Ø  Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional khusus. Dengan fungsi ini dapatlah diketahui bahwa tingkat penguasaan bahan pelajaran yang dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain, dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa tersebut baik atau tidak baik.

Ø  Untuk mengetahui keaktifan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. Rendahnya capaian hasil belajar yang diperoleh siswa tidak semata-mata disebabkan oleh ketidakmampuan siswa itu sendiri. Tetapi boleh jadi karena guru yang kurang bagus dalam mengajar. Dengan penilaian yang dilakukan akan dapat diketahui apakah hasil belajar itu karena kemampuan siswa atau juga karena factor guru, selain itu dengan penilaian tersebut dapat menilai guru itu sendiri dan hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan dalam memperbaiki tindakan mengajar berikutnya.

            Menurut Jahja Qohar Al-Haj, bahwa fungsi evaluasi dari sisi siswa secara individual, dan dari segi program pengajaran.

a.       Dilihat dari segi siswa secara individu, evaluasi berfungsi untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa dalam suatu proses pembelajaran sebagai berikut :

Ø  Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.

Ø  Memberi basis Laporan kemajuan siswa.

Ø  Menetapkan kenaikkan dan kelulusan

b.      Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi :

Ø  Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi siswa.

Ø  Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok siswa yang homogen.

Ø  Diagnosis dan remedial pekerjaan siswa.

Ø  Memberi dasar pembimbingan dan penyuluhan.

Ø  Dasa pemberian angka dan rapor bagi kemajuan belajar siswa.

Ø  Memberi motivasi belajar bagi siswa.

Ø  Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan siswa.

Ø  Menafsirkan kegiatan sekolah ke dalam masyarakat.

Ø  Untuk mengadministrasi sekolah.

Ø  Untuk mengembangkan kurikulum.

Ø  Mempersiapkan penelitian pendidikan di sekolah.

Dengan demikian dapat dianalisis bahwa tampaknya kegiatan tersebut untuk  memberikan masukan bagi siswa dan pihak sekolah dalam hal mengetahui tentang perkembangan belajar dan perkembangan grafik belajar serta kelulusan siswanya. Semua informasi yang masuk pada pihak lembaga (sekolah) tempat siswa belajar tersebut akan menjadi data yang akurat dalam melakukan evaluasi pada pengembangan dan perbaikan sekolah. Lebih-lebih lagi pada bagaimana mengembangkan mutu atau kualitas siswa.

Sedangkan menurut Wayan Nurkencana, dkk, bahwa fungsi evaluasi atau penilaiab dalam pembelajaran sebagai berikut, yaitu:

Ø  Untuk mengetahui taraf kesiapan siswadalam menempatkan suatu pendidikan tertentu.

Ø  Untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai dalam kegiatan proses pendidikan dan pengajaran itu yang dilaksanakan.

Ø  Untuk mengetahui apakah suatu matapelajaran yang telah diajarkan dapat dilanjutkan dengan bahan yang baru atau harus diulang kembali.

Ø  Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi dalam memberikan bimbingan tentang jenis pendidikan atau jenis jabatan yang cocok untuk siswa tersebut.

Ø  Untuk mendapatkan bahan-bahan informasi.

Ø  Yang menentukan apakah sesorang siswa dapat dinaikan ke kelas diatasnya atau tidak ataukah Ia tetap pada kelas semula.

Ø  Untuk membandingkan apakah prestasi yang dicapai siswa sudah sesuai dengan kapasitasnya atau belum.

Ø  Untuk menafsirkan apakah siswa telah dilepaskan ke dalam masyarakat atauke perguruan tinggi.

Ø  Untuk mengetahui taraf efisiensi metode yang dipergunakan dalam lapangan pendidikan.

Selain fungsi-fungsi tersebut di atas, berikut dikemukakan beberapa fungsi evaluasi, antara lain :

Ø  Penilaian berfungsi selektif.

Ø  Penilaian berfungsi diagnostik.

Ø  Penilaian berfungsi sebagai penempatan.

Ø  Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.

Secara khusus, evaluasi akan member manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran, seperti siswa, guru, dan kepala sekolah.

Ø  Bagi siswa yaitu mengetahui secara tingkat pencapaian tujuan pembelajaran memuaskan atau tidak memuaskan.

Ø  Bagi guru yaitu :

-          Mendeteksi siswa yang telah dan belum menguasai tujuan melanjutkan remedial atau pengayaan.

-          Ketepatan materi yang diberikan jenis, lingkup, tingkat kesulitan.

-          Ketepatan metode yang digunakan.

Ø  Bagi sekolah yaitu :

-          Hasil belajar cermin kualitas sekolah.

-          Membuat program sekolah.

-          Pemenuhan standar.

Namun, secara umum manfaat yang dapat diambil dari kegiatan evaluasi dalam pembelajaran, yaitu:

Ø  Memahami peserta didik, motivasi, sarana dan prasarana, dan kondisi dosen.

Ø  Membuat keputusan seperti kelanjutan program penanganan masalah.

Ø  Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan komponen-komponennya.

Sumber :

Mahirah, B. Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). Jurnal Idaarah, Vol.1, No.2, Desember 2017.

Idrus, L. Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran. Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.9, No.2, Agustus 2019.

Nuriyah, N. Evaluasi Pembelajaran. Jurnal Edueksos, Vol.3, No.1, Januari-Juni 2014.

 

Komentar