Perangkat Pembelajaran 2
Nama : Tri Nurhafuza
NIM : 11901016
Kelas : 4G PAI
Makul : Magang 1
PERANGKAT
PEMBELAJARAN
(SILABUS,
RPP, MEDIA PEMBELAJARAN, BAHAN AJAR, LKS & PERANGKAT EVALUASI)
Perangkat
pembelajaran memiliki peranan penting bagi seorang guru sebelum memulai proses
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam mengelola proses
belajar mengajar. Perangkat pembelajaran merupakan suatu perencanaan yang
dipergunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Kunandar, bahwa setiap guru
pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun perangkat pembelajaran yang
lengkap, sistematis agar pembelajaran dapat berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpatisipasi aktif. Oleh karena itu, perangkat pembelajaran dapat diartikan
sebagai alat kelengkapan yang digunakan untuk membantu pembelajaran.
Berikut
ada enam perangkat yang digunakan dalam pembelajaran :
1. Silabus
Menurut
Sanjaya, silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu
atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus
dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya dan bagaimana cara untuk
mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang ditelah ditentukan. Sedangkan
menurut Trianto, silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata
pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar. Jadi disimpulkan bahwa, silabus merupakan
acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata
pelajaran.
Di
dalam silabus mencakup beberapa bagian, sebagai berikut :
Ø Identitas
mata pelajaran.
Ø Identitas
sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas.
Ø Kompetensi
inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari peserta didik untuk
suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran.
Ø Kompetensi
dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran.
Ø Tema
(khusus SD/MI/SDLB/Paket A).
Ø Materi
pokok, memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan, dan ditulis
dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
Ø Pembelajaran,
yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Ø Penilaian,
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian
hasil belajar peserta didik.
Ø Alokasi
waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk satu
semester atau satu tahun.
Ø Sumber
belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau
sumber belajar lain yang relevan.
Dalam
mengembangkan silabus harus memenuhi beberapa prinsip, yaitu :
Ø Ilmiah.
Ø Relevan.
Ø Sistematis.
Ø Konsisten.
Ø Memadai.
Ø Aktual
dan Kontekstual.
Ø Fleksibel.
Ø Menyeluruh.
2. RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya merupakan suatu bentuk prosedur
dan manajemen pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang telah
ditetapkan dalam standar isi (standar kurikulum). Fungsi pelaksanaan RPP untuk
mengefektifkan proses pembelajaran agar sesuai dengan yang direncanakan. Materi
standar yang dikembangkan harus sesuai dengan
kemauan dan kebutuhan peserta didik, serta disesuaikan dengan kondisi
lingkungannya.
Secara
umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai berikut :
Ø Memuat
aktivitas proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan
menjadi pengalaman belajar bagi siswa.
Ø Langkah-langkah
pembelajaran disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
Ø Langkah-langkah
pembelajaran disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru
lain mudah dipahami dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.
Prinsip-prinsip
penyusunan RPP sebagai berikut :
Ø Setiap
RPP harus secara utuh memuat kompetensi dasar sikap spiritual (KD dari KI-1),
sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari
KI-4).
Ø Satu
RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Ø Memperhatikan
perbedaan individu peserta didik.
Ø RPP
disusun dengan memperhatikan perbedaan kemampuan awal, tingkat intelektual,
minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai,
dan/atau lingkungan peserta didik.
Ø Berpusat
pada peserta didik.
Ø Proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,kemandirian, dan semangat
belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan.
Ø Berbasis
konteks.
Ø Proses
pembelajaran yang menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai sumber belajar.
Ø Berorientasi
kekinian.
Ø Pembelajaran
yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan nilai-nilai
kehidupan masa kini.
Ø Mengembangkan
kemandirian belajar.
Ø Pembelajaran
yang memfasilitasi peserta didik untuk belajar secara mandiri.
Ø Memberikan
umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran.
Ø RPP
memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan,
dan remedi.
Ø Memiliki
keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan.
Ø RPP
disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD,
indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP
disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
Ø Memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
Ø RPP
disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi
secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
3. Media
Pembelajaran
Media
pembelajaran adalah media yang digunakan untuk membantu merangsang pikiran,
perasaan, kemampuan dan perhatian siswa dalam proses belajar mengajar di kelas.
Media tersebut dapat berupa alat ataupun bahan mengajar.
Menurut
Latuheru, media pembelajaran adalah bahan, alat atau teknik yang digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar proses interaksi,
komunikasi, edukasi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara tepat guna
dan berdaya.
Media
pembelajaran mempunyai beragam fungsi. Secara umum fungsi media pembelajaran
sebagai berikut :
Ø Menarik
Perhatian Siswa
Terkadang
siswa kurang tertarik atau antusias terhadap suatu pelajaran dikarenakan materi
pelajaran yang sulit dan susah dicerna. Dengan media pembelajaran, suasana
kelas akan lebih fresh dan siswa dapat lebih berkonsentrasi, terlebih ketika
media pembelajaran yang digunakan bersifat unik dan menarik.
Ø Memperjelas
Penyampaian Pesan
Dalam
pelajaran, terkadang ada hal-hal berkonsep abstrak yang sulit bila dijelaskan
secara lisan. Misalnya bagian-bagian tubuh manusia. Dengan media pembelajaran,
seperti misalnya video, gambar ataupun kerangka manusia tiruan. Siswa akan
lebih jelas memahami apa yang dijelaskan oleh guru di kelas.
Ø Mengatasi
Keterbatasan Ruang, Waktu dan Biaya
Ketika
menjelaskan tentang misalnya hewan-hewan karnivora. Tidak mungkin rasanya kita
membawa Harimau, singa atau buaya kedalam kelas. Dengan media pembelajaran
seperti gambar, siswa mengerti apa yang dimaksudkan guru walaupun belum melihat
bentuk objek secara langsung.
Ø Menghindari
Kesalahan Tafsir
Ketika
guru berbicara secara verbal, sudut pandang murid kadang berbeda antara satu
dengan lainnya dan maksud yang disampaikan guru berbeda dengan pemahaman para
murid. Dengan media pembelajaran tafsir sebuah teori menjadi sama dan tidak ada
kesalah pahaman informasi.
Ø Mengakomodasi
Perbedaan Tipe Gaya Belajar Siswa
Manusia
dibekali kemampuan berbeda-beda, termasuk dalam hal gaya belajar. Dalam sebuah
teori, setidaknya ada 3 tipe gaya belajar, yakni Visual, auditori dan
kinestetik. Dengan memperpadukan media pembelajaran dalam bentuk audio, audio
video, gambar atau tulisan. Siswa yang lemah dalam menangkap pelajaran secara
lisan bisa tertutupi dengan media pembelajan lain yang lebih dia pahami.
Ø Untuk
Mencapai Tujuan Pembelajaran Secara Efektif
Dengan
media pembelajaran, proses belajar mengajar dikelas diharapkan sukses sesuai
dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh tenaga pendidik di kelas.
4. Bahan
Ajar
Bahan
ajar adalah merupakan seperangkat materi pelajaran yang dapat membantu
tercapainya tujuan kurikulum yang disusun secara sistematis dan utuh sehingga
tercipta lingkungan belajar yang menyenangkan, memudahkan siswa belajar, dan
guru mengajar.
Bentuk-bentuk
bahan ajar sebagai berikut :
-
Bahan ajar cetak
(printed), yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dalam kertas, yang dapat
berfungsi untuk keperluan pembelajaran atau penyampaian informasi. Contoh:
handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wall chart,
foto/gambar, model, atau maket.
-
Bahan ajar
dengar (audio) atau program audio, yaitu: semua sistem yang menggunakan sinyal
radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh seseorang atau
sekelompok orang. Contoh: kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
-
Bahan ajar
pandang dengar (Audio-Visual), yaitu: segala sesuatu yang memungkinkan sinyal
audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial. Contoh:
video, compact disk, dan film.
-
Bahan ajar
interaktif (Interactive Teaching Materials), yaitu: kombinasi dari dua atau
lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya
dimanipulasi atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan atau
perilaku alami dari presentasi. Contoh: compact disk interaktif.
Tujuan
dari bahan ajar sebagai berikut :
-
Menyediakan
bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan
siswa, sekolah, dan daerah.
-
Membantu siswa
dalam memperoleh alternatif bahan ajar.
-
Memudahkan guru
dalam melaksanakan pembelajaran.
5. LKS
(Lembar Kerja Siswa)
Lembar
kerja siswa adalah alat instruksional yang terdiri dari serangkaian pertanyaan dan informasi
yang dirancang untuk membimbing siswa untuk memahami ide-ide yang kompleks
karena mereka bekerja melalui secara sistematis. LKS merupakan materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari
materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi,
ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKS siswa
dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan.
Dalam LKS, siswa pada saat yang bersamaan diberi materi dan tugas yang
berkaitan dengan materi tersebut.
Ada
beberapa langkah dalam penyusunan LKS, sebagai berikut :
-
Melakukan
analisis kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, dan materi
pembelajaran.
-
Menyusun peta
kebutuhan LKS.
-
Menentukan judul
LKS.
-
Menulis LKS.
-
Menentukan alat
penilaian.
Tujuan
penyusunan LKS, yaitu:
-
Menyajikan bahan
ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan.
-
Menyajikan
tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang diberikan.
-
Melatih kemandirian
belajar siswa.
-
Memudahkan
pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa.
6. Perangkat/Instrumen
Evaluasi
Instrumen
adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang variabel
yang sedang diteliti. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan
informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk
mengambil keputusan. Oleh karena itu, berdasar pada pengertian instrumen dan
penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa, instrumen penilaian adalah alat
yang digunakan dalam mengumpulkan data yang digunakan sebagai landasan analisis
dan interpretasi untuk pengambilan keputusan. Dalam instrumen tes terdapat dua
bentuk yaitu berupa tes dan nontes.
-
Instrumen tes
merupakan adalah alat atau instrumen yang sistematis berupa latihan atau
gerakan untuk mengukur atau untuk memperoleh data/informasi kemampuan atau
bakat individu maupun kelompok. Tes ini bisa berupa tes kepribadian, tes minat,
tes prestasi, dan lain sebagainya.
-
Instrumen nontes
digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku yang berhubungan dengan aspek
psikomotor dan afektif terutama yang berhubungan dengan apa yang dikerjakan
oleh siswa. Dengan kata lain instrumen ini digunakan untuk mengukur penampilan
yang dapat diamati dengan menggunakan indera atau dengan pengamatan. ,
instrumen yang umum digunakan adalah rubrik penilaian berbentuk pedoman
observasi, berupa daftar cek, maupun skala rentang.
Sumber :
Masitah.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk
Memfasilitasi Guru Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab Siswa SD Terhadap Masalah
Banjir. Jurnal Pendidikan, Vol.15, No.1, Oktober 2018.
Susetya,
B. Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam
Menyusun Silabus dan RPP Melalui Supervisi Akademik di SDN Gambiran Yogyakarta
Tahun 2016. Jurnal Taman Cendikia, Vol.1, No.2, Desember 2017.
Santi,
D, dkk. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Matematika Realistik Pada Pokok Bahasan Lingkaran Kelas VII SMP.
Kadikma, Vol.6, No.1, April 2015.
Fannie,
R.D & Rohati. Pengembangan Lembar
Kerja Siswa (LKS) Berbasis POE (Predict, Observe, Explain) Pada Materi Program
Linear Kelas XII SMA. Jurnal Sainmatika, Vol.8, No.1, 2014.
Komentar
Posting Komentar